Kecelakaan Tunggal Bentor di Jalan Kembar, Indramayu Sebuah kecelakaan tunggal terjadi pada kendaraan roda tiga atau bentor di Jalan Kembar...

Kecelakaan Tunggal Bentor di Jalan Kembar, Indramayu
Sebuah kecelakaan tunggal terjadi pada kendaraan roda tiga atau bentor di Jalan Kembar, Kelurahan Kepandean, Kabupaten Indramayu. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, 23 September 2025 sekitar pukul 10.00 WIB. Kendaraan yang dikemudikan oleh Sunarta, warga Desa Majasari, Kecamatan Sliyeg, masuk ke parit setelah pelepah pohon palem jatuh menimpa ban kendaraannya.
Sunarta, yang sudah lanjut usia, mengaku kaget saat pelepah pohon mengenai bagian depan kendaraannya. Alih-alih mengerem, ia justru tidak sengaja menekan gas sehingga bentor melompat ke arah parit. “Di titik itu kebetulan tidak ada pembatas trotoar, jadi langsung masuk,” kata Danru 2 Damkar Indramayu, Retno Hendriyanto, saat ditemui di lokasi kejadian.
Kecelakaan ini sempat menjadi perhatian warga sekitar. Beberapa pengendara yang melintas berhenti untuk memberikan pertolongan sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi. Beruntung, saat kejadian Sunarta tidak sedang membawa penumpang. Ia hanya tengah mengantar pesanan buah mangga dari kebunnya. Namun, akibat bentor terjungkal ke parit, sebagian mangga tercecer di jalan dan sebagian lainnya ikut jatuh ke dalam parit.
Petugas Damkar Indramayu yang mendapat laporan segera menuju lokasi. Dengan peralatan khusus, mereka berusaha mengevakuasi bentor yang terjebak di parit tersebut. Evakuasi berlangsung cukup lama karena posisi kendaraan sulit dijangkau. “Proses evakuasi menggunakan alat chain block dengan memanfaatkan pohon sebagai titik tumpu,” jelas Retno.
Evakuasi bentor berlangsung sekitar 50 menit, dari pukul 10.00 hingga 10.50 WIB. Selama proses tersebut, arus lalu lintas di Jalan Kembar sempat tersendat karena banyak warga yang penasaran menyaksikan upaya penyelamatan. Selain mengangkat bentor, petugas juga membantu mengumpulkan kembali buah mangga yang berserakan di jalan. Warga sekitar pun ikut membantu membersihkan sisa-sisa mangga yang jatuh ke parit.
“Alhamdulillah evakuasi berjalan lancar. Bapaknya selamat, hanya jalannya agak pincang karena mengalami luka ringan,” ungkap Retno. Menurut warga setempat, lokasi kejadian memang rawan kecelakaan karena minim pembatas jalan. Mereka berharap pemerintah daerah segera memperhatikan kondisi infrastruktur di kawasan tersebut agar kejadian serupa tidak terulang.
Insiden bentor masuk parit di Indramayu ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan pengendara, terutama bagi mereka yang sudah berusia lanjut. Faktor refleks dan kondisi jalan yang tidak memadai sering kali menjadi pemicu kecelakaan. Hingga berita ini diturunkan, bentor milik Sunarta sudah berhasil dievakuasi dan dibawa pulang. Sementara itu, sang pengemudi memilih beristirahat di rumah setelah mendapatkan perawatan sederhana dari warga sekitar.
Peristiwa ini menambah daftar kecelakaan lalu lintas ringan di Kabupaten Indramayu. Pihak berwenang mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat berkendara, terlebih di jalur yang memiliki pepohonan besar yang rawan roboh atau menjatuhkan pelepah. Dengan selesainya proses evakuasi, arus lalu lintas di Jalan Kembar kembali normal. Warga berharap kejadian bentor masuk parit ini menjadi pelajaran bersama tentang pentingnya keselamatan di jalan raya.
COMMENTS