Aktivis Hewan Ajak Masyarakat untuk Menuntut Komitmen Bebas Sangkar dari Perusahaan Besar Pada hari Jumat, 30 November 2025, para aktivis h...

Aktivis Hewan Ajak Masyarakat untuk Menuntut Komitmen Bebas Sangkar dari Perusahaan Besar
Pada hari Jumat, 30 November 2025, para aktivis hewan menggunakan momen Car Free Day (CFD) di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, sebagai ajang untuk berinteraksi langsung dengan publik. Mereka ingin menyampaikan pesan penting tentang komitmen perusahaan terhadap sistem telur bebas sangkar. Aksi ini dilakukan oleh kelompok aktivis dari Act for Farmed Animals (AFFA), Animal Friends Jogja, dan Sinergia Animal International.
Mereka menyoroti enam perusahaan besar yang telah berjanji untuk beralih ke telur bebas sangkar, yaitu IKEA, Marriott, Millennium Hotels, Inspire Brands (Dunkin' Donuts), Autogrill, dan Radisson. Namun, sampai saat ini, komitmen tersebut belum sepenuhnya terwujud, terutama dalam hal transparansi data. Para aktivis meminta perusahaan-perusahaan tersebut segera memenuhi tenggat waktu yang telah ditetapkan pada tahun ini.
Aksi Kreatif dan Edukasi Publik
Dalam aksi ini, sebanyak 12 aktivis turun ke jalan dengan alat peraga yang menarik perhatian. Salah satu alat peraga yang digunakan adalah kandang kawat berwarna kuning yang ditempatkan di sekitar area CFD. Setiap kandang memiliki nama masing-masing perusahaan yang menjadi target kampanye. Pengunjung dapat ikut serta dengan menandatangani petisi online yang disediakan.
Selain itu, aktivis juga menggunakan wajah yang dicat menyerupai ayam untuk menarik perhatian pengunjung. Mereka membawa poster bertuliskan “Bantu Hewan Sekarang!” dan menyebarkan selebaran kepada orang-orang yang melintas. Selebaran ini berisi informasi mengenai pentingnya akuntabilitas dan transparansi dari perusahaan-perusahaan tersebut dalam menjalankan komitmennya.
Disparitas Progres Perusahaan
Meskipun beberapa perusahaan global seperti IKEA dan Inspire Brands telah mengklaim telah mencapai progres tertentu dalam komitmen telur bebas sangkar, data transparansi untuk wilayah Asia masih kurang jelas. Misalnya, IKEA global mengklaim telah mencapai 100% komitmen bebas sangkar, tetapi tidak tersedia informasi terkait implementasinya di Asia. Sementara itu, Inspire Brands (Dunkin’) Global menyatakan telah mencapai progres 30%, namun tidak menyediakan data spesifik untuk wilayah Asia.
Autogrill Global bahkan tidak memiliki data progres secara keseluruhan, sementara progres di Asia baru mencapai 15%. Marriott mencatatkan komitmen global sebesar 42,04%, tetapi belum ada kejelasan mengenai suplainya di Asia. Sedangkan Radisson mencatatkan progres 29% untuk Eropa, 22% untuk Afrika dan Timur Tengah, serta 22% untuk Asia. Sementara itu, Millennium Hotels sama sekali tidak memiliki data terkait komitmennya.
Penekanan pada Transparansi dan Akuntabilitas
Elfha Shavira, Pimpinan Kampanye di Act for Farmed Animals, menyatakan bahwa enam perusahaan raksasa ini tidak memiliki alasan untuk menunda komitmen mereka. "Komitmen yang tertulis hanyalah janji kosong tanpa implementasi yang jelas. Kami menginginkan transparansi dan tanggung jawab karena tenggat waktu transisi tahun 2025 sudah hampir habis. Saatnya mengurangi penderitaan hewan, dimulai dari langkah termudah, yaitu menepati janji 100% bebas sangkar," ujarnya.
Dalam sistem peternakan telur konvensional, ayam dikurung di kandang sangkar yang sangat sempit, tak lebih luas dari selembar kertas A4 sepanjang hidupnya. Mereka tidak bisa melakukan perilaku alamiah seperti merentangkan sayap, mandi debu, atau bertengger. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa perlakuan ini menyebabkan tekanan fisik dan psikologis yang parah, termasuk patah tulang, kerontokan bulu, dan stres kronis.
Dukungan Publik untuk Perubahan
Berkat dukungan publik, lebih dari 2000 perusahaan di dunia telah mengumumkan kebijakan bebas sangkar. Hal ini menunjukkan meningkatnya kepedulian publik terhadap kesejahteraan hewan dan aspek etika yang mereka pertimbangkan saat menjadi konsumen produk makanan dan minuman. Meskipun demikian, aksi nyata masih belum terlihat dari banyak perusahaan besar, termasuk keenam perusahaan yang menjadi target dalam aksi CFD kali ini.
Act for Farmed Animals akan terus melanjutkan misi penyadartahuan publik melalui aksi damai, diskusi, dan kampanye di berbagai kanal digital. Tujuannya adalah mendorong perusahaan-perusahaan tersebut agar segera merealisasikan janji mereka, sekaligus mengajak masyarakat memahami pentingnya akuntabilitas perusahaan dan isu kesejahteraan hewan.
COMMENTS