Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan Korban Tenggelam di Sungai Surabaya Setelah melakukan pencarian yang intensif selama dua hari, tim SAR ga...

Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan Korban Tenggelam di Sungai Surabaya
Setelah melakukan pencarian yang intensif selama dua hari, tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan Yuda Galang Setyo Pambudi, seorang warga Blora berusia 27 tahun, yang tenggelam di Sungai Surabaya, Gunungsari. Jenazah korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Selasa (23/9) lalu.
Korban ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi awal kejadian. Menurut informasi yang diperoleh, proses pencarian dilakukan dengan menggunakan perahu karet untuk menyisir permukaan sungai sebelum operasi dimulai. Hal ini disampaikan oleh anggota Basarnas Surabaya, Nur Hadi, saat berada di lokasi kejadian.
Setelah berhasil dievakuasi, jenazah Galang langsung dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur guna menjalani proses otopsi lebih lanjut.
Sebelum kejadian tersebut, warga Surabaya digemparkan oleh kabar tenggelamnya dua orang di aliran Sungai Surabaya, tepatnya di bawah Jembatan Tol Gunungsari. Kejadian ini terjadi pada Senin (22/9) sekitar pukul 11.00 WIB. Tak lama setelah laporan diterima, tim SAR gabungan langsung bertindak cepat dan berhasil menemukan satu korban bernama Soemarno, 34 tahun, pada hari pertama pencarian.
Namun, hingga hari pertama, keberadaan Yuda Galang belum diketahui. Dari keterangan saksi dan teman korban, Suedy Rahayu, 30 tahun, kedua korban yang tenggelam adalah warga Blora yang bekerja dalam proyek di wilayah Surabaya.
Kapolsek Wiyung, Kompol Slamet Agus Sumbono, menjelaskan bahwa Soemarno dan Galang tenggelam saat sedang mencari ikan dengan menebar jala di tengah sungai. "Belum diketahui pasti penyebabnya, apakah karena tidak bisa berenang atau arus yang deras," ujar Kompol Agus saat berada di lokasi kejadian beberapa hari lalu.
Dengan ditemukannya seluruh korban, tim SAR gabungan resmi menghentikan operasi pencarian di Sungai Surabaya, kawasan Gunungsari, pada Selasa siang (23/9). Proses penanganan korban dan keluarga telah dilakukan secara profesional dan penuh kesabaran.
Proses Pencarian yang Dilakukan
Pencarian korban dilakukan dengan berbagai metode, termasuk penyisiran permukaan sungai menggunakan perahu karet. Tim SAR juga melibatkan alat-alat pendukung seperti perahu karet dan alat komunikasi untuk memastikan keamanan dan efisiensi proses pencarian.
Selain itu, pihak berwenang juga melakukan koordinasi dengan warga setempat dan saksi mata untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang kejadian tersebut. Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam mempercepat proses pencarian dan memberikan data yang akurat.
Penanganan Pasca-Kejadian
Setelah jenazah ditemukan, proses otopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian secara pasti. Hasil otopsi akan menjadi dasar bagi pihak berwenang dalam mengambil tindakan lebih lanjut, termasuk memberikan informasi kepada keluarga korban.
Selain itu, pihak rumah sakit juga melakukan prosedur standar dalam menangani jenazah, termasuk pemeriksaan fisik dan pengambilan sampel jika diperlukan. Proses ini dilakukan agar dapat memberikan kepastian hukum dan kejelasan atas kejadian yang terjadi.
Kesimpulan
Kegiatan pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan menunjukkan komitmen penuh dalam menjaga keselamatan masyarakat. Meski dalam kondisi sulit, tim tetap berusaha keras untuk menemukan korban dan memberikan kepastian kepada keluarga.
Proses ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada saat berada di dekat air, terutama di daerah yang memiliki aliran sungai deras. Dengan kesadaran dan langkah pencegahan yang tepat, risiko kecelakaan bisa diminimalkan.
COMMENTS