Gubernur Jabar Tanggapi Kekacauan di Parung Panjang Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi yang ...

Gubernur Jabar Tanggapi Kekacauan di Parung Panjang
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi yang terjadi di wilayah Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Ia menyatakan bahwa kekacauan tersebut muncul akibat tindakan pengusaha tambang yang tidak mematuhi aturan yang berlaku.
Dedi Mulyadi menilai bahwa para pengusaha tambang sering kali mengabaikan ketentuan jam operasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat. Hal ini menyebabkan kemacetan dan gangguan besar bagi masyarakat sekitar. "Kami terus memantau situasi yang terjadi di Parung Panjang. Petugas kewalahan karena truk yang mengangkut bahan material batu dan lainnya tidak mengikuti jam operasional yang ditentukan," ujarnya dalam sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya.
Sebagai sosok yang pernah merasakan langsung dampak dari truk tambang yang mengganggu lalu lintas di Parung Panjang beberapa bulan lalu, Dedi Mulyadi menyadari bahwa masyarakat semakin merasa terbebani. "Mereka merasa kewalahan bahkan stres setiap hari melihat jalan raya yang penuh dengan truk," katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa para pengusaha tambang cenderung lebih memprioritaskan keuntungan usaha daripada memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. "Saya melihat mereka abai terhadap aturan pemerintah. Mereka lebih mementingkan kepentingan bisnis dibanding tanggung jawab sosial dan lingkungan," ujar Dedi Mulyadi.
Selain itu, ia menyoroti bahwa pengusaha tambang menggunakan jalan yang baru saja diperbaiki oleh pemerintah Kabupaten Bogor dan Provinsi Jawa Barat. Tindakan ini dinilai akan membuat jalan cepat rusak, terutama karena truk tambang memiliki bobot yang sangat berat, mencapai puluhan hingga ratusan ton. "Jalan yang baru diperbaiki hanya dalam waktu singkat sudah diinjak. Ini akan merusak kualitas bangunan dan menghancurkan jalan dalam waktu dekat. Pemerintah membuang uang secara percuma dengan jumlah yang sangat besar," kata Dedi Mulyadi.
Untuk mengatasi masalah ini, Gubernur Jabar menegaskan bahwa jika para pengusaha tambang tetap tidak patuh terhadap aturan, pihaknya akan memberikan sanksi tegas. "Jika mereka hanya mementingkan keuntungan usaha sendiri, pemerintah tidak akan ragu mengambil tindakan. Sanksi yang diberikan bisa berupa penutupan sementara selama proyek pembangunan berlangsung atau bahkan penutupan permanen," ujarnya.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Penegakan aturan jam operasional untuk truk tambang.
- Pengawasan ketat terhadap penggunaan jalan yang baru diperbaiki.
- Pemberian sanksi tegas kepada pelaku yang melanggar aturan.
- Koordinasi antara pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memastikan kepatuhan pengusaha tambang.
Dengan langkah-langkah tersebut, Dedi Mulyadi berharap dapat menyelesaikan masalah yang terjadi di Parung Panjang serta menjaga kepentingan masyarakat dan lingkungan sekitar.
COMMENTS