Cuaca Ekstrem Mengakibatkan Kerusakan di Kota Batu Pada hari Rabu (20/8/2025) sore, Kota Batu diguyur hujan deras yang disertai angin kenca...

Cuaca Ekstrem Mengakibatkan Kerusakan di Kota Batu
Pada hari Rabu (20/8/2025) sore, Kota Batu diguyur hujan deras yang disertai angin kencang. Kejadian ini menyebabkan beberapa kerusakan pada bangunan warga setempat. Berdasarkan laporan terkini, sebanyak 10 atap rumah mengalami kerusakan, sementara satu bangunan rumah kaca yang digunakan untuk budidaya jamur juga rusak parah.
Kerusakan terbesar terjadi di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji. Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, sembilan rumah warga di wilayah tersebut mengalami kerusakan atap. Selain itu, sebuah rumah kaca yang digunakan sebagai tempat budidaya jamur juga hancur akibat angin kencang.
Selain di Desa Giripurno, satu unit atap rumah lainnya juga dilaporkan rusak. Lokasi kejadian berada di Jalan Hasanudin, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo. Kerusakan terjadi karena struktur atap yang sudah tidak kuat. Ukuran atap yang rusak mencapai sekitar 10 meter dalam dan 6 meter lebar.
Menurut Plt Kalaksa BPBD Kota Batu, Suwoko, sebagian besar warga yang terdampak kejadian ini telah melakukan pengungsian sementara ke rumah saudaranya. Dari total warga yang atap rumahnya rusak, dua Kepala Keluarga memilih mengungsi.
Setelah kejadian tersebut, pihak BPBD Kota Batu segera melakukan penanganan darurat. Mereka melakukan kaji cepat terhadap kondisi daerah yang terkena dampak. Selain itu, bantuan terpal diberikan untuk menangani kerusakan atap, serta logistik pendukung lainnya agar warga dapat bertahan dalam waktu sementara.
Dalam kejadian ini, tidak ada korban jiwa maupun luka serius. Namun, beberapa rumah mengalami gangguan pada jaringan listrik. Meski demikian, situasi saat ini sudah mulai stabil.
Berikut adalah daftar lengkap warga yang terdampak oleh angin kencang di Desa Giripurno:
- Nur Cholis (55 Tahun), tinggal di Dusun Krajan RT 040 RW 006 Desa Giripurno. Atap rumah rusak dengan ukuran panjang 12 meter dan lebar 8 meter.
- Mila Irawati (38 Tahun), tinggal di Dusun Krajan RT 034 RW 006 Desa Giripurno. Atap rumah rusak dengan ukuran panjang 7 meter dan lebar 7 meter. Warga ini mengungsi.
- Karmidi (41 Tahun), tinggal di Dusun Sabrangbendo RT 056 RW 007 Desa Giripurno. Atap rumah rusak dengan ukuran panjang 15 meter dan lebar 3 meter. Warga ini mengungsi.
- Muslikin Handoko (52 Tahun), tinggal di Dusun Sabrangbendo RT 055 RW 008 Desa Giripurno. Atap rumah rusak dengan ukuran panjang 12 meter dan lebar 7 meter.
- Dandy Krisdiyanto (25 Tahun), tinggal di Dusun Sabrangbendo RT 051 RW 008 Desa Giripurno. Atap rumah rusak dengan ukuran panjang 6 meter dan lebar 3 meter.
- Slamet Sugianto (46 Tahun), tinggal di Dusun Sabrangbendo RT 056 RW 007 Desa Giripurno. Atap rumah rusak dengan ukuran panjang 15 meter dan lebar 6 meter.
- Sumarto (58 Tahun), tinggal di Dusun Sabrangbendo RT 055 RW 008 Desa Giripurno. Atap rumah rusak dengan ukuran panjang 9 meter dan lebar 7 meter.
- M Sholikin Shofii (48 Tahun), tinggal di Dusun Sabrangbendo RT 055 RW 008 Desa Giripurno. Rumah kaca yang digunakan untuk budidaya jamur rusak dengan ukuran panjang 20 meter dan lebar 8 meter.
- Harsono (70 Tahun), tinggal di Dusun Kedung RT 065 RW 010 Desa Giripurno. Atap rumah rusak dengan ukuran panjang 6 meter dan lebar 4 meter.
- Rudianto (43 Tahun), tinggal di Dusun Kedung RT 064 RW 010 Desa Giripurno. Atap rumah rusak dengan ukuran panjang 9 meter dan lebar 7 meter.
COMMENTS