TOPEKA, Kan. (WIBW) - Seiring dengan semakin menjadi alat standar di berbagai industri, seorang peneliti di bagian timur laut Kansas memberi...

TOPEKA, Kan. (WIBW) - Seiring dengan semakin menjadi alat standar di berbagai industri, seorang peneliti di bagian timur laut Kansas memberikan peta jalan bagi pendidik untuk menggunakan teknologi ini secara bertanggung jawab.
Karya Profesor James Basham, baik di University of Kansas maupun di Center for Innovation, Design and Digital Learning (CIDDL), berfokus pada masa depan pendidikan dan mempersiapkan siswa saat ini menjadi pendidik esok hari.
Artinya mempersiapkan mereka untuk masa depan di mana AI adalah alat standar.
Kita harus fokus pada literasi kecerdasan buatan. Secara keseluruhan, kita harus fokus pada literasi informasi; kita perlu mengintegrasikannya bersama," kata Basham. "Karena kecerdasan buatan akan menjadi inti kritis dari cara manusia beroperasi di masa depan.
Dipenelitian terbarudipublikasikan bersama rekan-rekannya, Basham memberikan pedoman bagi pendidik untuk secara etis membawa AI ke dalam kelas dengan cara yang sesuai bagi mereka dan siswa mereka.
"Sebuah kerangka kerja untuk berpikir tentang bagaimana sekolah dapat membantu sekolah, distrik sekolah, dan universitas mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam operasi harian mereka, mulai dari cara mengajar hingga proses pembelajaran," katanya.
Publikasi ini merumuskan empat rekomendasi dan memberikan jawaban terhadap sebuah pertanyaan kunci mengenai integrasi AI secara lebih luas.
"Bagaimana kita melakukannya dengan pendekatan yang sangat berfokus pada manusia, bukan hanya berdasarkan teknologi itu sendiri," kata Basham.
Petunjuk-petunjuk ini dipicu oleh Presiden Trump'spesananuntuk sekolah mengintegrasikan lebih banyak AI ke dalam operasional.
Basham mengatakan hal itu memiliki potensi untuk meningkatkan kehidupan para pendidik dan siswanya, tetapi memerlukan pengawasan yang cermat dalam penerapannya dan pemantauan terus-menerus setelahnya.
Jenis pertumbuhan yang kita lihat dengan kecerdasan buatan dan AI bersifat transformasional, dan terus berkembang dengan kecepatan yang sulit bagi manusia untuk mengenali," katanya. "Jadi kita harus benar-benar mempersiapkan tidak hanya guru dan pendidik masa depan, tetapi juga siswa masa depan.
COMMENTS