Kekacauan di Rumah Tangga: Pertengkaran Majikan dan Asisten Rumah Tangga Viral Sebuah video yang memperlihatkan pertengkaran sengit antara ...

Kekacauan di Rumah Tangga: Pertengkaran Majikan dan Asisten Rumah Tangga Viral
Sebuah video yang memperlihatkan pertengkaran sengit antara seorang majikan dan Asisten Rumah Tangga (ART) kini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Video tersebut menampilkan momen emosional yang terjadi di dalam sebuah rumah, dengan adegan yang menggambarkan ketegangan antara kedua belah pihak.
Dalam tayangan yang diunggah oleh berbagai akun, termasuk @lambehofficial, terlihat ART sedang mengemas beberapa barang milik majikannya ke dalam tas. Ia menyatakan bahwa tindakan ini bukan tanpa alasan, melainkan sebagai bentuk kompensasi atas gaji yang belum dibayarkan selama tiga bulan. Rekaman berdurasi sekitar satu setengah menit itu juga memperdengarkan suara sang majikan, seorang pria yang tampak marah besar sambil terus merekam ART-nya.
Pria tersebut menuduh perempuan yang telah bekerja di rumahnya itu mencuri barang-barang miliknya. "Balikin barang-barang saya! Ini pembantu nggak tahu diri ngambil barang-barang saya," teriaknya di awal video. Ia pun mendesak agar semua barang yang diambil, termasuk beras dan bahan makanan lainnya segera dikembalikan.
Namun, ART tidak tinggal diam. Dengan nada tenang namun penuh tekanan, ia berusaha menjelaskan alasan di balik tindakannya. "Kan Bapak udah nggak bayar saya tiga bulan," ujarnya. Ia menambahkan bahwa barang-barang itu diambil semata-mata karena kebutuhan mendesak. "Jadi saya bawa beras sama teh buat anak saya makan sama bayar kontrakan," lanjutnya dengan nada getir.
Dari pengakuannya, terlihat jelas bahwa ia berada dalam posisi sulit, haknya sebagai pekerja belum terpenuhi, sementara kebutuhan hidup untuk anak dan tempat tinggal tidak bisa ditunda. Meski begitu, sang majikan menolak alasan tersebut dan tetap menyebut perbuatan ART-nya sebagai tindakan kriminal. "Apakah dibenarkan? Anda ngambil-ngambil barang saya, itu kriminal," hardik pria itu. Ia berdalih bahwa ia sebenarnya berencana membayar gaji yang tertunda minggu depan, meski janji itu tampaknya tak lagi berarti bagi sang ART yang sudah terdesak oleh keadaan.
Ketegangan mencapai puncaknya ketika sang ART balik menantang majikannya. "Saya juga bisa nuntut Bapak balik kalau Bapak tiga bulan nggak bayar," tegasnya. Peristiwa ini dengan cepat menyebar luas dan menimbulkan perdebatan di kalangan warganet. Banyak yang menyuarakan simpati kepada sang ART, menilai tindakannya sebagai bentuk perlawanan atas ketidakadilan setelah hak dasarnya sebagai pekerja diabaikan.
Sebagian lainnya berpandangan bahwa apa pun alasannya, mengambil barang tanpa izin tetap tidak dapat dibenarkan secara hukum dan bisa dianggap pencurian. Peristiwa ini akhirnya membuka kembali diskusi publik mengenai perlindungan hak-hak pekerja domestik di Indonesia, serta mengingatkan pentingnya kesadaran hukum bagi para pemberi kerja untuk memenuhi kewajiban mereka tepat waktu.
COMMENTS