Tanda-Tanda Hubungan yang Benar-Benar Serius Pernahkah kamu merasa bahwa hubungan yang awalnya indah tiba-tiba menjadi beban? Dulu, pasanga...

Tanda-Tanda Hubungan yang Benar-Benar Serius
Pernahkah kamu merasa bahwa hubungan yang awalnya indah tiba-tiba menjadi beban? Dulu, pasanganmu selalu perhatian, mengucapkan salam pagi setiap hari, tapi sekarang justru sering menyalahkanmu atas hal-hal kecil. Jika kamu pernah merasakan ini, kamu tidak sendirian. Banyak orang, terutama yang masih muda, pernah terjebak dalam hubungan yang tampak baik di luar, tetapi sebenarnya membuat kita lelah secara emosional.
Dalam era maraknya istilah "toxic relationship", kita mulai menyadari bahwa cinta saja tidak cukup untuk menjaga hubungan agar bertahan. Dibutuhkan kejelasan, komunikasi yang sehat, dan yang paling penting: keseriusan dari kedua belah pihak.
Menurut psikolog klinis Ratih Ibrahim, M.M., keseriusan seseorang dalam hubungan tidak bisa dilihat hanya dari kata-kata manis. “Keseriusan itu bukan cuma soal janji atau kata ‘aku cinta kamu’. Orang yang benar-benar serius akan menunjukkan tanggung jawab, konsistensi, dan menghormati batasan pasangannya,” ujar Ratih.
Ciri-Ciri Pasangan yang Benar-Benar Serius
Biasanya, orang yang sungguh-sungguh tidak hanya berbicara banyak, tetapi juga melakukan sesuatu untuk menunjukkan rasa sayangnya. Misalnya, dia terbuka tentang perasaannya, ingin diajak diskusi mengenai masa depan, dan tidak menghilang saat kamu membutuhkannya.
Ciri lainnya adalah ketika dia tidak takut untuk memperkenalkan kamu kepada lingkungannya, keluarga, teman, atau rekan kerjanya. Itu menandakan bahwa dia bangga memiliki kamu dan tidak main-main dalam hubungan ini.
Selain itu, jika komunikasi antara kalian enak, bisa saling mendengarkan tanpa saling menyerang, maka kamu sedang dalam hubungan yang sehat.
Jangan Terjebak dalam Hubungan yang Toxic
Terkadang, yang membuat sulit adalah ketika hubungan yang tidak sehat disembunyikan di balik alasan “aku hanya sangat mencintaimu.” Padahal, cinta yang sehat tidak membuat kamu takut, cemas, atau kehilangan jati diri.
Psikolog keluarga Ayoe Sutomo, M.Psi., mengatakan bahwa hubungan toxic bisa dikenali dari pola yang membuat kamu terus merasa bersalah, bahkan atas hal-hal kecil. “Jika kamu selalu merasa bersalah, selalu disalahkan, atau merasa tidak cukup baik untuk dia, itu tanda kamu ada di hubungan yang tidak sehat,” ujar Ayoe.
Salah satu cara yang sering digunakan dalam hubungan seperti ini adalah gaslighting, yaitu memutarbalikkan fakta hingga kamu mulai meragukan diri sendiri. Jika ini dibiarkan, dampaknya bisa besar, mulai dari kehilangan rasa percaya diri sampai stres berkepanjangan.
Cara Menghindari Terjebak Lagi
Kuncinya adalah mengenal dirimu sendiri lebih dulu. Kamu perlu tahu apa yang kamu inginkan, apa yang membuat kamu nyaman, dan apa yang menjadi batasmu.
Jika kamu tahu nilai diri sendiri, kamu tidak akan mudah dimanipulasi atau dipermainkan. Jangan ragu untuk bilang “tidak” jika kamu tidak nyaman. Cinta sejati tidak akan memaksa kamu berubah menjadi orang lain.
Ratih Ibrahim menegaskan bahwa hubungan yang sehat selalu memberi ruang untuk tumbuh, bukan menahanmu di tempat yang salah. “Pasangan yang benar-benar mencintai kamu tidak akan membuatmu kehilangan dirimu sendiri. Justru dia akan membantu kamu berkembang menjadi versi terbaik dari dirimu,” katanya.
Cinta yang baik tidak membuat kamu takut atau tersesat, tetapi membuat kamu pulang dan merasa tenang. Jadi, sebelum jatuh cinta terlalu dalam, berhenti sejenak dan tanyakan ke diri sendiri, apakah dia sungguh-sungguh, atau hanya mampir untuk sementara?
COMMENTS