Dua Artefak Bersejarah dari Museum Cakraningrat Hilang Dua benda bersejarah yang terdapat di Museum Cakraningrat, Bangkalan, dilaporkan hil...

Dua Artefak Bersejarah dari Museum Cakraningrat Hilang
Dua benda bersejarah yang terdapat di Museum Cakraningrat, Bangkalan, dilaporkan hilang. Kejadian ini pertama kali diketahui pada awal Agustus 2025 lalu. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparta) Bangkalan, Hendra Gema Dominan.
Menurut Hendra, kehilangan dua artefak tersebut terjadi pada Senin, 4 Agustus 2025. Saat ini, pihak kepolisian setempat sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti dari hilangnya benda-benda tersebut.
Hendra menjelaskan bahwa pada Jumat sore sebelum akhir pekan, artefak masih dalam kondisi lengkap. Namun, saat staf museum kembali memeriksa pada Senin pagi, dua benda tersebut sudah tidak ada. Laporan segera disampaikan kepada pimpinan dan selanjutnya diteruskan kepada pihak berwenang. Tim forensik langsung turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal.
“Ini adalah tindakan kriminal pencurian, dan pelaku harus bertanggung jawab secara hukum,” tegas Hendra. Ia menambahkan bahwa meskipun pelaku utama adalah pencuri, tanggung jawab kolektif juga perlu ditegakkan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, untuk mencegah kejadian serupa.
Penyelidikan dan Tantangan Keamanan
Terkait dugaan kelalaian internal atau keterlibatan orang dalam, Hendra menyatakan belum bisa memberikan penilaian pasti. “Kami menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian. Secara pribadi, bisa saja ada, bisa juga tidak,” ujarnya.
Mengenai lemahnya penjagaan museum, Hendra menjelaskan bahwa sistem piket dan penjagaan sudah berjalan. Meski demikian, ia mengakui bahwa perlu peningkatan lebih lanjut. “Kami sedang evaluasi dan berencana menambah fasilitas keamanan seperti CCTV dan trali besi,” ungkapnya.
Langkah Pelestarian Budaya
Jika artefak tidak ditemukan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata membuka kemungkinan pembuatan replika sebagai bentuk pelestarian nilai historis. “Insya Allah, tahun depan kami akan mulai mengembangkan replika artefak agar warisan budaya tetap bisa dinikmati masyarakat,” ujar Hendra.
Upaya Meningkatkan Keamanan
Hendra menekankan bahwa pihaknya sedang berupaya meningkatkan keamanan di museum. Selain CCTV dan trali besi, pihaknya juga berencana memperkuat sistem pengawasan dengan melibatkan petugas yang lebih profesional. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Selain itu, pihak museum juga berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya. Dengan kesadaran masyarakat yang lebih tinggi, diharapkan dapat menjadi penghalang bagi tindakan ilegal seperti pencurian atau kerusakan terhadap benda-benda bersejarah.
Komentar dan Harapan Masyarakat
Masyarakat setempat merasa prihatin atas kejadian ini. Banyak dari mereka berharap agar pihak berwenang segera menemukan artefak yang hilang dan memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku. Mereka juga berharap agar langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif dapat segera diimplementasikan.
Hendra mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan membantu dalam menjaga keamanan museum. “Kolaborasi antara pihak museum, aparat keamanan, dan masyarakat sangat penting dalam menjaga warisan budaya kita,” ujarnya.
Dengan upaya-upaya yang telah direncanakan dan komitmen dari berbagai pihak, diharapkan kejadian serupa tidak terulang lagi dan warisan budaya yang ada dapat terlindungi dengan baik.
COMMENTS