Ragga, Paus Humpback yang Menginspirasi dan Berbicara tentang Laut Ragga, sebuah karya seni berbentuk paus humpback raksasa dengan warna fu...

Ragga, Paus Humpback yang Menginspirasi dan Berbicara tentang Laut
Ragga, sebuah karya seni berbentuk paus humpback raksasa dengan warna fusia yang mencolok, telah menjadi pusat perhatian di Bandung Design Biennale 2025. Dengan panjang sekitar 70 meter, karya ini tidak hanya menarik perhatian karena ukurannya, tetapi juga pesan yang disampaikan tentang lingkungan laut. Proses pameran Ragga pun terlihat dinamis, dengan kru yang sibuk memompa tubuhnya agar tetap tegak dan menarik.
Di samping proses tersebut, Arkiv Vilmansa, seniman yang menciptakan Ragga, terlihat memperhatikan setiap detail. Ia sering merekam melalui ponselnya, sambil menyimpan sedikit kecemasan dalam hatinya. Bagi Arkiv, Ragga bukan sekadar karya seni, tapi juga pesan penting tentang perlindungan laut.
Karya ini sudah berkeliling Indonesia selama satu tahun, mulai dari Bali hingga Jakarta, sebelum akhirnya hadir di Bandung Design Biennale 2025. Di acara ini, Ragga dan Runna, karakter lain yang juga diciptakan oleh Arkiv, menjadi bagian dari seri "Widya Segara", yang mengangkat isu laut. Pameran ini berlangsung di Tamansari Laswi City, Jalan Sukabumi, Kota Bandung, dari tanggal 3 hingga 25 Oktober 2025.
Ragga juga muncul di halaman depan koran Pikiran Rakyat edisi Jumat 10 Oktober 2025. Gambar tersebut menggambarkan paus itu sedang melompat di atas permukaan laut, yang menunjukkan semangat baru dan optimisme. Arkiv mengungkapkan bahwa ia sangat bangga bisa tampil di koran yang sudah dikenalnya sejak kecil. Ia bahkan masih langganan koran ini hingga saat ini.
Proses pembuatan gambar untuk halaman depan hanya dilakukan dalam waktu satu minggu. Karena gambar Ragga sudah ada, Arkiv dan tim hanya melakukan desain ulang agar sesuai dengan tata letak koran. Ini merupakan proyek spesial yang melibatkan kolaborasi antara Arkiv dan Pikiran Rakyat.
Bagi Arkiv, tampilnya Ragga di koran juga menjadi arsip penting. Setelah acara selesai, Ragga akan 'dimutilasi' dan materialnya akan diubah menjadi berbagai benda. Ada tujuh brand di Bandung yang telah memberikan inisiatif untuk mengolah material tersebut. Arkiv ingin agar semua pengguna benda-benda ini sadar bahwa mereka membawa misi besar tentang lingkungan, khususnya laut.
Arkiv adalah salah satu seniman kontemporer dengan reputasi internasional. Ia telah beberapa kali menyelenggarakan pameran di kota-kota besar seperti Amerika dan Asia. Saat ini, ia sedang menyiapkan rangkaian pameran skala museum di Indonesia, Jepang, Korea, dan Eropa.
Awal karier Arkiv sebagai seniman dimulai dari latar belakang pendidikan arsitektur. Sebagai alumni Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan, ia sempat membuat firma arsitektur. Namun, hasratnya untuk berkarya dalam seni dan menggambar terus mendorongnya menjadi seniman.
Saat kecil, Arkiv sangat menyukai Mickey Mouse. Ia tertarik pada karakter tokoh tersebut yang lucu dan unik, sehingga memutuskan untuk menciptakan karakter sendiri. Karier seni Arkiv sebagai art toys dimulai pada 2009. Ia mengadopsi sosok Mickey Mouse dan mengembangkannya dalam imajinasi yang ia ciptakan sendiri.
Meskipun namanya lebih dikenal di luar negeri, Arkiv mengakui bahwa industri art toys di Indonesia masih belum berkembang. Namun, karya-karyanya selalu menarik perhatian karena warna-warna cerah dan bentuk yang terinspirasi dari hewan.
Karya-karya Arkiv tidak hanya berupa patung figur, tetapi juga memiliki skala besar dan bersifat publik. Setelah proyek "Widya Segara" yang mengangkat isu laut, Arkiv akan menggarap proyek seni yang berkaitan dengan darat. Ia juga berencana terus mengeksplorasi fauna Indonesia sebagai inspirasi karakter dalam karyanya.
Flora dan fauna Indonesia sangat beragam, dan Arkiv merasa senang bisa menciptakan karakter yang terinspirasi dari hewan-hewan tersebut. Setiap karya yang dibuatnya selalu memiliki pesan, seperti Ragga yang mengingatkan kita tentang laut dan permasalahannya.
COMMENTS