Peristiwa Menyentuh di Konawe, Sulawesi Tenggara Jagat maya kembali dihebohkan oleh sebuah peristiwa yang menyentuh hati dan penuh makna. D...

Peristiwa Menyentuh di Konawe, Sulawesi Tenggara
Jagat maya kembali dihebohkan oleh sebuah peristiwa yang menyentuh hati dan penuh makna. Di tengah rasa sakit akibat pengkhianatan, seorang suami di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, memilih jalan yang tidak biasa, yakni merelakan istrinya pergi bersama pria selingkuhan melalui upacara adat. Upacara ini dilakukan dengan mahar ganti rugi berupa satu ekor sapi.
Aksi yang disebut sebagai bentuk ketegaran luar biasa ini dilakukan oleh SRH, warga Desa Puudombi, Kecamatan Tongauna Utara. Setelah lima tahun membina rumah tangga, SRH memergoki istrinya, NS, berselingkuh di sebuah indekos. Alih-alih meluapkan amarah, ia memilih menyelesaikan masalah rumah tangganya yang hancur itu secara terhormat di mata adat.
Ucapan Paling Menyakitkan dari Seorang Suami
Puncak dari kisah ini terekam dalam sebuah video viral yang penuh emosi. SRH, yang mengenakan kaus hitam, berdiri di antara istrinya dan pria selingkuhan. Dengan mata yang jelas menahan tangis, ia mengucapkan kalimat perpisahan yang begitu menyakitkan sekaligus penuh keikhlasan. Ia memegang bahu pria selingkuhan dan istrinya, lalu dengan suara tercekat ia berucap:
“Karena saya sudah cerai secara agama, ini NS saya serahkan sama kamu, jaga dia, jangan pernah sakiti NS, selama ini NS tidak bahagia dengan saya.”
Momen penyerahan yang dikenal dalam adat Tolaki sebagai Mowea Sarapu ini disaksikan oleh tokoh adat, perangkat desa, dan juga warga setempat. Kepala Desa Puudombi, Safrudin, membenarkan peristiwa ini. “Iya benar, tadi pagi kita selesaikan secara adat Mosehe, dengan menghadirkan semua pihak, termasuk istri dan pria selingkuhannya,” ujar Safrudin, Kamis (2/10/2025).
Ganti Rugi Adat: Sapi dan Uang Tunai
NS dan pria selingkuhannya, yang diketahui bekerja di perusahaan tambang Konawe Utara, telah mengakui perbuatan mereka. Penyerahan secara adat ini menjadi penanda resmi berakhirnya hubungan suami istri antara SRH dan NS, diterima juga oleh pihak keluarga sebagai pelajaran berharga.
Sebagai bentuk ganti rugi atas kehancuran rumah tangga dan aib yang ditimbulkan, pria selingkuhan NS harus menyerahkan sejumlah syarat yang telah disepakati, meliputi satu ekor sapi (menggantikan kerbau), satu pcs kaci, cerek, ta’awu, serta uang tunai Rp5 juta.
Skandal Perselingkuhan di Lingkaran Militer
Mirisnya, kisah pengkhianatan di Sulawesi Tenggara ini bukan satu-satunya. Di waktu yang hampir bersamaan, mencuat pula kasus perselingkuhan lain yang lebih kompleks karena melibatkan lingkaran institusi militer. Seorang ibu Persit berinisial HP, istri dari Serka MFB, diduga menjalin hubungan terlarang dengan Pratu RH, yang ironisnya adalah junior suaminya sendiri dan bertugas di batalyon yang sama.
Serka MFB, yang telah dikaruniai dua anak kecil, harus menerima kenyataan pahit bahwa ia dikhianati oleh adik letingnya sendiri. Modus Pura-Pura ke Pasar Berujung Hotel. Perselingkuhan ini bermula dari interaksi di media sosial setelah kegiatan gabungan prajurit TNI dan anggota Persit. HP dan Pratu RH kemudian bertukar pesan langsung (Direct Message) di Instagram, berlanjut ke WhatsApp, hingga berulang kali bertemu dan menginap di salah satu hotel di Kendari.
Untuk menutupi aksinya, HP membuat modus pura-pura pergi ke pasar kepada suaminya, padahal ia sedang "ngamar" dengan Pratu RH. Kini, kasus dugaan perselingkuhan dan tindak pidana asusila (KBT) ini telah ditangani oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) XIV/3 Kendari. Komandan Denpom, Letkol CPM Haryadi Budaya Pela, membenarkan penyelidikan tersebut. Sosok Pratu RH yang diduga terlibat sudah menjalani penahanan.
“Sudah dilakukan penahanan dan sekarang dalam proses penyidikan,” kata Letkol Haryadi, Selasa (30/9/2025), seraya menegaskan bahwa pihaknya masih mendalami segala informasi yang beredar terkait kasus yang menyita perhatian publik ini.
COMMENTS