Krisis Kesehatan Mental di Kalangan Tentara Rusia Akibat Perang di Ukraina Pengalaman perang yang berlarut-larut di Ukraina telah menimbulk...

Krisis Kesehatan Mental di Kalangan Tentara Rusia Akibat Perang di Ukraina
Pengalaman perang yang berlarut-larut di Ukraina telah menimbulkan krisis kesehatan mental yang signifikan bagi tentara Rusia. Banyak dari mereka mengalami gangguan kejiwaan, termasuk stres pasca-trauma (PTSD), kecanduan alkohol, dan bahkan pikiran bunuh diri. Fenomena ini tidak hanya memengaruhi individu tetapi juga berdampak pada struktur militer secara keseluruhan.
Gejala Umum yang Diderita Prajurit
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh 16 psikiater dan peneliti medis, sekitar 70% dari 140 prajurit yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa No 1 Moskow antara tahun 2023 dan 2024 melaporkan adanya ingatan yang mengganggu terkait pertempuran. Namun, setelah menjalani pengobatan, hanya 18,6% dari mereka masih memiliki diagnosis PTSD. Sementara itu, sebagian besar di antara mereka diklasifikasikan ulang sebagai penderita gangguan mental organik akibat cedera otak, gangguan afektif, atau ketergantungan alkohol.
Selain itu, gejala seperti kecemasan (75%), depresi (51%), dan insomnia (48%) sering kali muncul bersamaan. Psikiater juga mencatat perilaku mencari perhatian, kesulitan dalam berkomunikasi dengan keluarga, serta penyalahgunaan alkohol yang semakin meningkat.
Pengalaman Pribadi Prajurit
Seorang prajurit bernama Andrei Burychin, 22 tahun, adalah salah satu contoh dari banyaknya kasus yang terjadi. Ia terluka saat bertempur di Ukraina dan kemudian dirawat di rumah sakit jiwa di Yekaterinburg. Setelah dipulangkan, ia mulai mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Bahkan, ia mencoba mengemudi dalam keadaan mabuk dan akhirnya ditangkap oleh polisi militer. Setelah mendengar rencana operasi baru, ia kembali ke garis depan di wilayah Donetsk.
Kisah Burychin bukanlah hal yang aneh. Banyak prajurit lain mengalami hal serupa. Mereka merasa kesepian, kehilangan arah, dan bingung bagaimana membuktikan kondisi mereka kepada komandan. Seorang prajurit di jejaring sosial VKontakte menyampaikan kebingungan mereka: “Bagaimana saya bisa diberhentikan karena alasan medis? Bagaimana saya membuktikan bahwa pikiran saya sedang kacau?”
Rasa Sia-sia dan Keputusasaan
Beberapa prajurit lain mengalami mimpi buruk yang berulang. Salah satunya mengatakan bahwa selama dua bulan, ia terbangun dengan keringat dingin karena mimpi yang sama—melihat rekan-rekannya terbunuh. Seorang psikiater menyatakan bahwa ia tidak layak untuk dinas militer lagi. Keluarga prajurit juga berbagi kisah tentang dampak psikologis perang yang mereka alami, termasuk kekerasan dan kecanduan alkohol.
Seorang psikolog Rusia yang bekerja dengan veteran mengungkapkan bahwa minum alkohol berlebihan sering kali disebabkan oleh rasa marah dan keterasingan. "Mereka geram dengan ketidakpedulian warga sipil yang terus menjalani hidup tanpa tahu apa itu perang," ujar psikolog tersebut. Ada prajurit yang mengatakan bahwa ia tidak keluar rumah selama dua bulan agar tidak memukuli seseorang, hingga akhirnya menjadi pecandu alkohol.
Risiko Bunuh Diri
Selain PTSD dan alkoholisme, para psikiater juga mulai mempelajari tingkat risiko bunuh diri di kalangan tentara Rusia. Studi tahun 2025 di Novosibirsk menunjukkan bahwa 24% dari 130 prajurit yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa No 3 kota tersebut pernah mencoba bunuh diri. Faktor utama yang memicu upaya bunuh diri adalah diagnosis PTSD atau gangguan penyesuaian. Mobilisasi pada musim gugur 2022 juga meningkatkan risiko bunuh diri lebih dari dua kali lipat.
Tantangan dalam Mendapatkan Bantuan
Prajurit jarang mencari bantuan psikologis sendiri. Keengganan ini dikaitkan dengan gagasan tradisional tentang maskulinitas, ketidakpercayaan terhadap sistem kesehatan mental, dan takut akan konsekuensi karier militer. Seorang psikolog Rusia mengatakan bahwa prajurit biasanya hanya berkonsultasi dengan psikolog jika kondisi mereka sudah sangat parah. "Mengakui masalah kesehatan mental dianggap sebagai tanda kelemahan," ujarnya. Hal ini bertentangan dengan citra seorang pejuang yang kuat dan tangguh.
COMMENTS