Kebakaran Kandang Domba di Subang, 28 Ekor Ternak Hilang Kebakaran yang terjadi di Desa Mundusari, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang...

Kebakaran Kandang Domba di Subang, 28 Ekor Ternak Hilang
Kebakaran yang terjadi di Desa Mundusari, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, menjadi peristiwa tragis yang menimpa warga setempat. Sebuah kandang domba yang berada di Dusun Bugel ludes terbakar pada Jumat (07/11/2025) sore. Peristiwa ini menyebabkan kerugian besar bagi pemilik kandang, yaitu Wawan.
Menurut informasi yang diperoleh, kebakaran terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Kejadian bermula dari kebiasaan Wawan yang membakar sisa pakan domba, yakni rumput kering, di dekat kandang. Biasanya, pembakaran ini dilakukan untuk tujuan penghangat dan mengusir nyamuk. Namun, kali ini kejadian tidak berjalan seperti biasanya.
Wawan tidak memastikan apakah api benar-benar sudah padam setelah ia menyalakan. Ia langsung meninggalkan lokasi tanpa melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Akibatnya, api yang masih menyala merambat ke tiang kandang dan mulai menyebar. Hal ini tidak diketahui oleh siapa pun hingga kobaran api semakin besar.
Struktur kandang yang terbuat dari bahan bambu membuat api cepat menjalar dan melahap seluruh bangunan. Sayangnya, 28 ekor domba yang ada di dalam kandang tidak bisa diselamatkan. Semua ternak tersebut mati terpanggang akibat kebakaran yang terjadi secara tiba-tiba.
Pihak perangkat desa setempat, Asep, menjelaskan bahwa kebakaran baru diketahui saat api sudah sangat besar. Ia menyampaikan rasa prihatin atas kejadian ini, karena semua domba yang ada di dalam kandang tidak dapat diselamatkan.
Setelah kebakaran diketahui, warga sekitar dan petugas segera berupaya memadamkan api. Berkat kesigapan dan kerja sama antara warga dan petugas, api berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, dan api tidak sampai merembet ke rumah-rumah yang berdekatan dengan kandang.
Meskipun api berhasil dikuasai, kerugian materiil yang dialami Wawan sangat besar. Kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Hal ini tentu menjadi beban berat bagi pemilik kandang, yang telah merencanakan usaha ternak sebagai sumber penghidupan.
Penyebab Kebakaran yang Mengkhawatirkan
Dari penjelasan Asep, terlihat bahwa kejadian ini muncul dari kelalaian yang sederhana tetapi berdampak besar. Pembakaran sisa pakan yang biasa dilakukan oleh Wawan tidak pernah menjadi masalah sebelumnya. Namun, kali ini, tindakan yang dianggap biasa berujung pada kejadian tak terduga.
Beberapa faktor yang turut berkontribusi pada kebakaran ini adalah: * Bahan konstruksi kandang yang mudah terbakar, yaitu bambu. * Tidak adanya pengawasan terhadap api setelah dibakar. * Keterlambatan dalam mengidentifikasi kebakaran, sehingga api sempat berkembang cukup besar sebelum ditangani.
Langkah Pencegahan yang Perlu Dilakukan
Kebakaran ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat, terutama para peternak, untuk lebih waspada dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang berpotensi menimbulkan risiko. Beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil antara lain: * Meningkatkan kesadaran akan keamanan saat melakukan aktivitas yang melibatkan api. * Menggunakan bahan konstruksi yang tahan api untuk membangun kandang atau tempat penyimpanan. * Melakukan pemeriksaan rutin terhadap area yang rawan kebakaran, termasuk sisa-sisa bahan bakar atau limbah.
Peristiwa kebakaran ini juga menunjukkan betapa pentingnya tanggap darurat dan koordinasi antara warga dan petugas dalam menghadapi bencana. Dengan kesigapan dan kesadaran yang tinggi, banyak kejadian serupa dapat dicegah.
COMMENTS