Pameran Lukisan “Spektra: Warna-warna Jiwa” Menampilkan Karya 16 Pelukis Perempuan Pameran lukisan bertajuk “Spektra: Warna-warna Jiwa” men...

Pameran Lukisan “Spektra: Warna-warna Jiwa” Menampilkan Karya 16 Pelukis Perempuan
Pameran lukisan bertajuk “Spektra: Warna-warna Jiwa” menawarkan pengalaman yang menarik bagi para penggemar seni rupa. Acara ini mempersembahkan karya dari 16 pelukis perempuan anggota Woman Painter Community (Wopanco) di Gedung Fransiskus Assisi Soegijapranata Catholic University (SCU) Kampus BSB, Semarang. Pameran ini telah dibuka sejak Sabtu (13/12) dan akan berlangsung hingga tanggal 19 Desember 2025.
Event ini menjadi ruang apresiasi sekaligus penegasan eksistensi komunitas pelukis perempuan pertama dan satu-satunya di Kota Semarang dalam dinamika seni rupa lokal. Pameran ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) Hibah Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdian SCU yang diketuai Arwin Purnama Jati, S.Sn., MA, dengan tim Dr. Shinta Estri Wahyuningrum, S. Si., M. Cs (TI), dan Dr. Ch. Yekti Prawihatmi, SE, M. Si. (Manajemen).
Tujuan dan Rangkaian Kegiatan
Arwin Purnama Jati menjelaskan bahwa pameran ini tidak sekadar menampilkan karya, tetapi juga menjadi salah satu luaran utama dari program hibah yang bertujuan menguatkan identitas dan pemberdayaan komunitas seni perempuan di Semarang. "Program ini dirancang sebagai upaya menguatkan identitas komunitas, sekaligus memberdayakan para seniman perempuan agar lebih siap menghadapi dinamika dunia seni yang terus berkembang," ujarnya.
Rangkaian kegiatan PISN diawali dengan Pelatihan Kompetensi Artistik pada 8 November 2025 bersama seniman lukis Didik Wahyu Setiawan, S.Sn., M.Sn. Pelatihan ini menekankan pendalaman konsep kreatif, eksplorasi teknik lukis akrilik, serta penguatan ciri visual karya masing-masing peserta.
Kegiatan dilanjutkan pada 15 November 2025 dengan Pelatihan Manajemen Penilaian Produk, menghadirkan tenaga ahli manajemen digital Yimmy Iskandar Tedjasusila, ST, MBA, MTh. Para peserta diberikan pemahaman standar kualitas produk seni, strategi pemasaran digital, serta penentuan harga karya. Materi tersebut diperkuat dengan pelatihan fotografi karya oleh Arwin Purnama Jati guna mendukung dokumentasi visual dan promosi karya seni.
Selain itu, Seminar Kuratorial dan Focus Group Discussion (FGD) secara daring digelar pada 21 November 2025 dengan menghadirkan kurator nasional Dr. Mikke Susanto, S.Sn., MA. Melalui forum ini, peserta mendapatkan penguatan wawasan kuratorial, penyusunan narasi visual, serta strategi penyajian karya dalam konteks pameran profesional.
Karya yang Dipamerkan
Dalam pameran ini, sebanyak 32 karya lukisan dipamerkan, dengan masing-masing dari 16 pelukis perempuan menampilkan dua karya. Arwin menyebut keragaman karya menjadi kekuatan utama pameran karena setiap seniman menghadirkan karakter dan identitas visual yang berbeda, mulai dari gaya kartun, realis, simbolis, hingga karya bernuansa feminin.
"Komunitas Wopanco secara sadar tidak membatasi anggotanya pada satu gaya tertentu. Para seniman bebas membawa identitas artistik masing-masing," jelasnya.
Strategi Pemasaran dan Platform Digital
Pameran “Spektra: Warna-warna Jiwa” juga dirancang untuk menjangkau pasar yang lebih luas, tidak hanya secara lokal, tetapi juga nasional hingga global. Harga karya yang ditawarkan bervariasi, mulai dari Rp500 ribu hingga Rp5 juta, tergantung pada tema, karakter karya, dan pengalaman masing-masing seniman.
Bersamaan dengan pembukaan pameran, tim PISN turut meluncurkan website resmi Woman Painter sebagai luaran inovasi program. Website ini berfungsi sebagai platform terpadu yang memuat profil komunitas, sejarah, karya anggota, informasi kegiatan, sekaligus menjadi marketplace untuk transaksi penjualan karya seni.
"Website ini kami siapkan agar Wopanco memiliki strategi pemasaran yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi, sehingga tidak hanya mengandalkan pameran konvensional," kata Arwin.
Kolaborasi dan Sinergi
Seluruh pengembangan desain visual dan sistem website melibatkan mahasiswa Desain Komunikasi Visual dan Teknik Informatika Universitas Katolik Soegijapranata sebagai bagian dari sinergi antara pendidikan tinggi dan komunitas seni. Melalui kolaborasi ini, Tim Pengabdian Universitas Katolik Soegijapranata berharap para perupa perempuan dalam komunitas Wopanco semakin profesional, mandiri, dan memiliki jejaring yang lebih luas.
Inisiatif ini diharapkan mampu mendorong kontribusi yang lebih kuat bagi perkembangan seni rupa di Kota Semarang, sekaligus membuka peluang ekonomi kreatif berbasis seni secara berkelanjutan.
COMMENTS