Strategi Terpadu untuk Menurunkan Angka Stunting di Kabupaten Pesawaran Pemerintah Kabupaten Pesawaran terus berupaya keras dalam menekan a...

Strategi Terpadu untuk Menurunkan Angka Stunting di Kabupaten Pesawaran
Pemerintah Kabupaten Pesawaran terus berupaya keras dalam menekan angka stunting melalui berbagai inisiatif dan kebijakan yang dirancang secara terintegrasi. Salah satu langkah penting yang dilakukan adalah Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tahun 2025, yang digelar di Balai Desa Bogorejo, Kecamatan Gedong Tataan. Rakor ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Pesawaran, Antonius Muhammad Ali, didampingi Ketua TP-PKK Cindy Aria Anton, S.E., M.M.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk camat, ketua TP-PKK se-Kabupaten Pesawaran, perangkat desa, kepala puskesmas, serta perwakilan tim pendamping keluarga. Fokus utama dari rakor ini adalah merumuskan strategi pencegahan dan penurunan stunting secara terpadu, dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, pemerintah, dan tenaga kesehatan.
Peran Penting Lintas Sektor
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Pesawaran, Antonius Muhammad Ali, menekankan bahwa penanganan stunting tidak dapat dilakukan secara parsial atau sektoral. Ia menyatakan bahwa isu ini merupakan isu strategis yang berkaitan langsung dengan masa depan generasi muda. "Diperlukan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan OPD, puskesmas, pemerintah desa, hingga elemen masyarakat," ujarnya.
Ia juga menyoroti peran krusial puskesmas, bidan desa, serta kader Posyandu dalam menelusuri balita berisiko stunting, termasuk mereka dengan berat badan stagnan, gizi buruk, penyakit kronis, atau gangguan metabolisme. Setiap kasus akan mendapat pemantauan berjenjang untuk memastikan intervensi yang diberikan efektif dan berkelanjutan.
Data dan Target Penurunan Stunting
Kepala Bappeda Kabupaten Pesawaran, Adhytia Hidayat, memaparkan data terbaru mengenai prevalensi stunting, yang tercatat sebesar 15,5 persen pada 2024. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata Provinsi Lampung sebesar 15,9 persen. Kabupaten Pesawaran menargetkan penurunan angka stunting menjadi 12,2 persen pada 2026, sesuai dengan target RPJMD Provinsi Lampung yang menargetkan prevalensi 10,36 persen pada 2030.
Adhytia menekankan bahwa koordinasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan. "Intervensi harus fokus pada lokus prioritas, menyasar balita berisiko stunting dan keluarga berisiko, serta dilakukan dengan kualitas yang terukur," jelasnya.
Integrasi Program dalam Rencana Pembangunan
Rakor juga membahas pentingnya memasukkan program penanganan stunting ke dalam RKPD dan Renja OPD, agar program tidak hanya berjalan tahun ini tetapi menjadi bagian dari perencanaan pembangunan jangka menengah. Kepala Dinas P3AP2KB, Maisuri, menegaskan bahwa TPPS yang dibentuk berdasarkan SK Bupati bertugas mengintegrasikan berbagai intervensi dengan pendekatan tematik, spasial, serta penguatan kualitas pelaksanaan.
"Upaya ini tidak berhenti pada perencanaan saja. Pemantauan, evaluasi, dan penguatan kapasitas SDM menjadi faktor penentu keberhasilan," tambahnya.
Pendekatan Berbasis Data dan Kolaborasi
Narasumber lain dalam rakor, seperti Kepala Dinas Kesehatan dr. Media Apriliana dan Kepala Dinas PMD Nur Asikin, menekankan percepatan pelaksanaan aksi konvergensi dengan dukungan alokasi anggaran yang memadai serta pengisian data berkualitas pada sistem pelaporan berbasis web. Mereka juga menekankan pentingnya integrasi data antar sektor untuk memantau hasil intervensi secara real time.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah kabupaten menjadwalkan pendampingan berjenjang, mulai dari kabupaten ke kecamatan hingga desa, agar proses pencegahan stunting berjalan berkesinambungan. Pendekatan ini diperkuat dengan menggandeng mitra non-pemerintah, seperti akademisi, organisasi profesi, lembaga masyarakat sipil, mitra pembangunan, dan sektor swasta. Kolaborasi ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas sumber daya serta memastikan seluruh tahapan—dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi—berjalan efektif dan tepat sasaran.
Komitmen untuk Generasi Masa Depan
Dengan strategi yang terstruktur dan kolaboratif ini, Pemkab Pesawaran menegaskan komitmen untuk menurunkan angka stunting secara signifikan, membangun generasi muda yang sehat, cerdas, dan produktif, serta memastikan setiap intervensi memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
COMMENTS