Operasi Pembebasan Sandera MT Pematang Jadi Film, Kisah Heroik Letkol Taufiqoerrochman Diangkat ke Layar Lebar

Film Layar Lebar tentang Operasi Pembebasan Sandera di Selat Malaka Film layar lebar yang berjudul The Hostage’s Hero akan segera tayang d...

Film Layar Lebar tentang Operasi Pembebasan Sandera di Selat Malaka

Film layar lebar yang berjudul The Hostage’s Hero akan segera tayang di bioskop seluruh Indonesia pada Januari tahun depan. Film ini bercerita tentang kisah nyata operasi pembebasan sandera yang dilakukan oleh TNI AL pada 2004 silam. Operasi tersebut terjadi di Selat Malaka dan melibatkan 36 orang sandera yang disandera oleh pembajak kapal.

Operasi tersebut dipimpin oleh Letkol Laut (P) Taufiqoerrochman, yang dikenal sebagai letkol “gila” karena keberaniannya dalam mengambil keputusan. Keberhasilan operasi tersebut menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah Angkatan Laut. Karena kesuksesannya, kisah ini diangkat menjadi film layar lebar yang menarik perhatian masyarakat luas.

Film ini dibintangi oleh aktor Yama Carlos yang memainkan peran sebagai Letkol Taufiq. Sementara itu, komandan kelompok pembajak diperankan oleh Rifky Balweel. Dalam proses pembuatannya, naskah skenario film ini dikawal langsung oleh Laksamana TNI (Purn) Taufiqoerrochman, yang merupakan tokoh utama dari kisah nyata ini.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI Tunggul, menyampaikan bahwa film ini mengangkat latar belakang penting yaitu kisah heroik penyelamatan kapal tanker dari aksi pembajakan di perairan nasional Indonesia. Menurutnya, kisah ini sangat menginspirasi dan pantas disebarkan kepada masyarakat luas.

Menurut Tunggul, film adalah media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Oleh karena itu, TNI AL memberikan dukungan penuh terhadap film yang digarap oleh sutradara Revo S. Rurut. Ia juga menegaskan bahwa film ini adalah karya sinema independen yang mendapatkan validasi dan bantuan fasilitas dari TNI Angkatan Laut.

Tunggul menjelaskan bahwa TNI AL percaya bahwa film ini merupakan media terbaik untuk menampilkan profesionalisme prajurit TNI Angkatan Laut yang siap siaga menjaga kedaulatan negara. Dukungan yang diberikan bukan hanya berupa bantuan teknis, tetapi juga dukungan moral terhadap kisah nyata yang diangkat dalam film ini.

Laksamana Taufiq, tokoh nyata di balik film ini, menyampaikan bahwa operasi pembebasan sandera di laut belum pernah dilakukan sebelumnya. Bahkan, tingkat keberhasilannya mencapai 100 persen. Seluruh sandera berhasil diselamatkan, pembajak ditumpas, dan tidak ada satu pun prajurit yang gugur dalam operasi tersebut.

Ia juga menjelaskan bahwa dalam operasi tersebut, awak KRI Karel Satsuitubun-356 bertindak tanpa dukungan dari pasukan khusus yang biasanya ditugaskan untuk misi-misi spesial. Keseluruhan operasi dilakukan oleh personel yang sehari-hari bertugas di kapal perang tersebut. Hal ini membuatnya merasa bangga karena kisah ini diangkat ke layar lebar.

Film The Hostage’s Hero tidak hanya menjadi representasi dari keberanian dan profesionalisme prajurit TNI AL, tetapi juga menjadi pengingat bahwa dalam situasi sulit, kepercayaan diri dan keberanian dapat mengubah keadaan. Dengan tayangnya film ini, masyarakat akan lebih memahami peran TNI AL dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara.