Karyawan Bandung Zoo Bantu Beli Pakan Hewan

Kebun Binatang Bandung Hadapi Tantangan Keuangan yang Membahayakan Kesejahteraan Satwa Kondisi keuangan yang semakin memprihatinkan di Kebu...

Kebun Binatang Bandung Hadapi Tantangan Keuangan yang Membahayakan Kesejahteraan Satwa

Kondisi keuangan yang semakin memprihatinkan di Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) kini mengancam kesejahteraan satwa yang ada di dalamnya. Dana pengelola yang semakin menipis memaksa para karyawan untuk berinisiatif mencari solusi darurat agar kebutuhan pakan satwa tetap terpenuhi.

Menurut juru bicara Bandung Zoo, Sulhan Syafi'I, biasanya biaya pakan satwa ditanggung oleh Yayasan Margasatwa Tamansari, yang menjadi pengelola resmi tempat wisata tersebut. Namun, karena adanya konflik internal di yayasan, Bandung Zoo sempat ditutup oleh garis polisi pada 6 Agustus lalu. Akibatnya, pendapatan dari tiket pengunjung langsung hilang.

Meskipun pada Oktober lalu garis polisi telah dicabut, Bandung Zoo belum bisa sepenuhnya dibuka bagi pengunjung. Hal ini disebabkan oleh putusan pengadilan yang menitipkan pengelolaan kebun binatang tersebut kepada Pemerintah Kota Bandung. "Saat ini status Bandung Zoo masih dalam pengawasan pemerintah," jelas Sulhan.

Selama hampir empat bulan penutupan, pengelola tetap berupaya memenuhi kebutuhan pakan satwa. Rata-rata pengeluaran untuk pakan mencapai lebih dari 400 juta rupiah per bulan. Saat ini, jumlah satwa di Bandung Zoo mencapai 710 individu. Biaya pakan bisa meningkat jika terdapat kebutuhan khusus seperti kelahiran baru atau kondisi darurat lainnya.

Untuk mengatasi kekurangan dana, para karyawan melakukan patungan sukarela. Dana yang terkumpul mencapai belasan juta rupiah, yang digunakan untuk menambal kebutuhan pakan. "Sekarang giliran kami sendiri yang berdonasi untuk membeli pakan," ujar Sulhan.

Inisiatif ini muncul dari diskusi antar karyawan yang menyadari kondisi keuangan yang semakin sulit. Selain itu, beberapa pihak luar juga memberikan bantuan dengan membayar pakan ke pemasok. Meski begitu, Sulhan menegaskan bahwa semua satwa saat ini masih dalam kondisi baik dan sehat.

Sebelumnya, para karyawan Bandung Zoo juga melakukan aksi damai di depan pintu masuk lama di Jalan Tamansari, Jumat pagi, 12 September lalu. Mereka meminta pihak terkait agar kebun binatang legendaris ini dapat kembali beroperasi secara normal.

Perhatian terhadap kondisi Bandung Zoo juga datang dari Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat (Walhi Jabar). Mereka menilai persengketaan di dalam yayasan telah berdampak negatif terhadap kesejahteraan satwa dan para karyawan. Menurut Walhi Jabar, Kebun Binatang Bandung seharusnya menjadi ruang hidup yang aman bagi satwa serta laboratorium alam bagi publik untuk memahami keanekaragaman hayati.

Upaya Penyelamatan Kebun Binatang Bandung

Beberapa upaya sedang dilakukan untuk menjaga kelangsungan operasional Bandung Zoo. Selain donasi dari karyawan, pihak pengelola juga mencari dukungan dari masyarakat luas. Diharapkan, bantuan ini bisa membantu mengatasi krisis keuangan sementara.

Selain itu, komunikasi antara pengelola dan pemerintah kota juga terus dilakukan untuk memastikan tata kelola yang lebih transparan dan efisien. Dengan demikian, keberadaan Bandung Zoo tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga menjadi pusat perlindungan satwa dan edukasi lingkungan.

Pemulihan keadaan membutuhkan waktu dan kerja sama dari berbagai pihak. Dengan dukungan yang cukup, Bandung Zoo dapat kembali berfungsi sebagai salah satu ikon lingkungan dan ekosistem yang penting di kota Bandung.